Langsung ke konten utama

Sering Broadcast? Baca ini sebelum mengirim!


Semua pengguna handphone pasti pernah menerima broadcast dengan berbagai macam isi pesan. Broadcast yang diterima biasanya kiriman dari teman, partner kerja, kenalan baru, bahkan ada juga dari orang yang sama sekali tidak kita kenal. Isi pesan yang disebarkan pun ada yang bermanfaat dan ada juga yang tidak berguna sedikitpun.

Broadcast sendiri merupakan sebuah metode pengiriman data atau pesan, di mana pesan dapat dikirim ke banyak tujuan sekaligus, tanpa pengecekan apakah tujuan tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan apakah pesan yang dikirim itu sampai atau tidak.

Adakah kita sebagai orang yang pernah atau sering mengirim broadcast atau bukan. Kiranya penting bagi kita untuk membaca isi artikel ini.

1. Isi Broadcast merupakan hal penting
Ingat kembali bahwa broadcast itu adalah pesan yang bisa dikirim tanpa persetujuan penerima, baik penerima ingin menerima pesan yang kita kirim atau tidak, pesan tetap akan sampai kepada penerima. Umumnya isi broadcast merupakan hal-hal urgent atau berisi informasi di mana semua orang perlu mengetahui hal tersebut. Artinya, jangan sampai pesan yang kita kirim adalah pesan yang berisi hal-hal tidak penting yang malah membuat penerima merasa terganggu. Contohnya seperti, broadcast invite pin.  Padahal tidak semua teman yang kita promosikan dikenal oleh teman-teman dalam kontak handphone kita. Mungkin ini masih mending, daripada broadcast yang isi nya cuma “Test contact atau Tc”. Ini maksudnya apa? Biar orang pada tahu kalau kita baru aktif? Padahal kan bisa chat langsung orang yang mau kita beritahu.  

2. Tepat sasaran
Seperti mengirim surat. Bayangkan kita menerima kiriman surat dari kurir pos. Respon pertama kita pasti aneh dan bertanya-tanya, ini surat apa, untuk siapa, kenapa dikirim ke kita, dan nama orang yang mengirim saja kita tidak kenal, akhirnya kita abaikan surat tersebut. Begitu juga dengan broadcast, pesan yang dikirim harusnya tepat sasaran, sehingga isi pesan yang dikirimkan pun sampai ke penerima yang dituju.

3.  Isi harus benar
Setelah isi broadcast harus penting dan diterima oleh sasaran yang tepat, yang juga harus diperhatikan sebelum mengirim broadcast yaitu isi pesan. Pasti kita pernah menerima atau juga ikut mengirim broadcast yang isinya tentang intruksi untuk meneruskan broadcast ke semua kontak, setelah itu otomatis simbol-simbol baru akan segera aktif di handphone. Ini broadcast yang isi nya tidak benar, karena beberapa simbol yang bukan bawaan handphone perlu diinstal agar simbol tersebut tersedia di handphone. Jadi, jangan mau dibohongi dan ikut membohongi.

4. Sumber harus benar
Mungkin di antara kita juga pernah mengirim sebuah broadcast yang isinya tentang informasi lowongan kerja kepada teman-teman di kontak. Tapi setelah itu, satu di antara teman mengirimkan pesan kepada kita yang bilang bahwa alamat pendaftaran lowongan kerja tersebut bisa dibuka, namun info lowongan kerjanya sudah expired dari tahun lalu. Ini kasus dengan sumber broadcast yang tidak benar. Kasihan yang menerima informasi.

5. Pesan harus masuk akal
Kemudian broadcast itu juga harus masuk akal. Artinya, informasi yang dikirimkan tidak bertentangan dengan logika. Sebagai contoh, broadcast yang kita terima atau akan kirim berisi tentang sebuah informasi tertentu, biasanya panjang sekali infonya. Di akhir broadcast ada sebuah kalimat yang menyatakan bahwa jika broadcast ini tidak diteruskan, maka kita akan mati, jauh dari rezeki, sial, atau hidup akan terus dalam kesusahan. Ini merupakan broadcast yang tidak masuk akal atau mengada-ada. Emangnya kita siapa berani membuat pernyataan seperti itu? Jadi lebih hati-hati lagi dalam menyebar infromasi.

6. Teliti dan Hati-hati
Selain beberapa hal di atas, yang paling penting harus kita sikapi adalah kebiasaan kita yang ceroboh dalam mengirim broadcast. Teliti dan hati-hati sangat diperlukan jika kita ingin menyebarkan atau mengirimkan broadcast. Hal ini dianjurkan karena jika isi broadcast yang akan kita sebarkan merupakan informasi yang akan menimbulkan masalah baru seperti, timbulnya kesalahpahaman, konflik, kepanikan masyarakat, atau pun hal-hal yang menimbulkan ketidaknyamanan, mungkin akan lebih baik bagi kita untuk tidak menyebarluaskan informasi tersebut.

Demikian beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum mengirim broadcast. Di satu sisi dengan adanya broadcast, kita bisa dengan cepat menyebarkan informasi yang sama kepada orang yang berbeda. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa teknologi informasi mampu memberi dampak positif. Namun jika informasi yang kita sebar bukanlah hal penting dan isinya tidak sesuai dengan fakta, maka bisa saja timbul masalah baru seperti konflik dan permusuhan. Oleh karena itu, semakin mudah informasi diterima seharusnya menjadikan kita lebih bijak dalam menggunakannya.


Komentar

  1. Benar banget tu, harusnya kita harus benar jeli sebelum broadcast ke teman2. Andaikan berita yang kita broadcast hoax, dosakan jadinya, malah kita nanti yang nanggung dosanya. Thanks ya infonya, mantap tulisannya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih mbak Yelli sudah mampir. Akhirnya dikunjungi juga sama salah satu Blogger Aceh; Founder Komunitas I love Songket Aceh, Colourful Aceh, dan Griya Schizofren Aceh.
      Mohon dibimbing mbak ngblog nya. Saya beginner nih.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer

Tahukah Kamu?

“It’s not my day”. No, Everyday is our day!